ANONIMCYBER TECHNO - Seiring dengan perkembangan teknologi, berkembang pula sistem jaringan yang menyertainya. Ya, tahun 2000-an menjadi tahun emas bagi jaringan 2G di seluruh dunia. Kemudian disusul dengan jaringan 3G, HSPA, hingga akhirnya pada jaringan 4G seperti saat ini.
Namun, seiring dengan perkembangannya dan sesuai dengan apa yang telah diduga beberapa tahun lalu. Jaringan berbasis 5G benar-benar akan diluncurkan tahun 2018 ini lho. Dilansir dari Engadget, standar hardware untuk jaringan 5G telah diputuskan. Hal ini tentu saja memacu sejumlah operator berlomba untuk segera menggunakannya. Nah namun ternyata ada beberapa negara yang sudah menggunakan 5G, Diantaranya sebagai berikut.
1. Korea Selatan
Korea Selatan merupakan negara yang menikmati kecepatan internet tercepat di dunia. Maka masuk akal apabila negara tersebut menjadi yang pertama untuk mendapatkan jaringan 5G. Selain itu, salah satu operator seluler (SK Telecom) yang paling banyak digunakan di sana telah mengklaim akan menjadi operator pertama di dunia yang meluncurkan jaringan 5G. Bahkan, mereka juga telah membuka pusat penelitian layanan jaringan yang diberi nama 5G PlayGround.
Jaringan 5G dari SK Telecom ini akan mengadopsi kecepatan internet hingga 19,1 gigabit per detik, di mana hampir 1.000 kali lebih cepat dari kecepatan jaringan 4G LTE (25 megabits) di Korea Selatan saat ini. Dengan kecepatan internet seperti itu, siapa saja dapat mengunduh film berkapasitas 2GB hanya dalam waktu sepersekian detik.
Salah satu operator seluler terbesar di Korea Selatan itu juga mengatakan bahwa untuk menjadi yang pertama dalam meluncurkan jaringan 5G itu tak mudah. Mereka juga harus bersaing dengan operator Verizon Wireless di Amerika Serikat yang bakal melakukan uji coba jaringan 5G pada tahun 2017 sama seperti SK Telecom.
"SK Telecom akan melakukan tes jaringan 5G pada tahun 2017. Kemudian, jaringan tersebut dapat digunakan pada tahun 2020," kata CEO SK Telecom, Chi Jin-sung, seperti yang disampaikan oleh Cnet (30/10/2015).
Terkait kecepatan jaringan 5G milik Verizon, menurut perusahaan yang bersangkutan, kecepatan internetnya akan lebih cepat 30 sampai 50 kali dari jaringan 4G LTE di Amerika Serikat saat ini. Meski begitu, kecepatan tersebut belum dapat dipastikan karena sebenarnya kecepatan jaringan 5G juga tergantung pada jenis perangkat yang diujicobakan.
2. Jepang
Pada saat sebagian wilayah dunia masih belum menikmati kecepatan koneksi 4G LTE, operator seluler Jepang NTT Docomo mengumumkan akan segera memulai uji coba jaringan mobile 5G.
Sebagaimana dikutip oleh ZDNet, uji coba yang pertama kali akan diadakan di pusat riset Docomo di Yokosuka pada tahun ini tersebut melibatkan enam vendor telekomunikasi internasional, yaitu Alcatel-Lucent, Ericsson, Fujitsu, NEC, Nokia, dan Samsung.
Kecepatan koneksi 5G itu diharapkan bisa mencapai 10 Gbps (gigabit per detik) atau sekitar 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan kecepatan jaringan LTE yang berkisar di angka 100 Mbps hingga 150 Mbps.
Jaringan 5G di Jepang ini dijadwalkan bakal mulai digelar untuk keperluan komersial dalam waktu beberapa tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2020.
Docomo akan menjalankan eksperimen tersebut dengan setiap vendor secara paralel, dibagi menjadi beberapa bagian. Nokia menangani uji coba teknologi milimeter wave dan beam forming di spektrum frekuensi 70 GHz.
Samsung, yang sebelumnya telah menggelar uji coba 5G 1 Gbps di Korea Selatan, bakal menangani eksperimen teknologi di spektrum 28 GHz. Sementara Ericsson melakukan uji coba outdoor di frekuensi 15 GHz dengan teknologi antena baru.
NEC dan Fujitsu bergabung dalam uji coba di frekuensi antara 3-6 GHz. Adapun Alcatel-Lucent bakal menggunakan spektrum frekuensi yang selama ini sudah ada, di bawah 3 GHz untuk teknologi mobile broadband and Machine-to-Machine.
Selain Jepang, perusahaan SK Telecom dari Korea Selatan awal tahun ini juga telah mengumumkan bakal berinvestasi sebesar 1,5 miliar dollar AS untuk penerapan jaringan 5G pada 2020.
Sebagaimana dikutip oleh ZDNet, uji coba yang pertama kali akan diadakan di pusat riset Docomo di Yokosuka pada tahun ini tersebut melibatkan enam vendor telekomunikasi internasional, yaitu Alcatel-Lucent, Ericsson, Fujitsu, NEC, Nokia, dan Samsung.
Kecepatan koneksi 5G itu diharapkan bisa mencapai 10 Gbps (gigabit per detik) atau sekitar 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan kecepatan jaringan LTE yang berkisar di angka 100 Mbps hingga 150 Mbps.
Jaringan 5G di Jepang ini dijadwalkan bakal mulai digelar untuk keperluan komersial dalam waktu beberapa tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2020.
Docomo akan menjalankan eksperimen tersebut dengan setiap vendor secara paralel, dibagi menjadi beberapa bagian. Nokia menangani uji coba teknologi milimeter wave dan beam forming di spektrum frekuensi 70 GHz.
Samsung, yang sebelumnya telah menggelar uji coba 5G 1 Gbps di Korea Selatan, bakal menangani eksperimen teknologi di spektrum 28 GHz. Sementara Ericsson melakukan uji coba outdoor di frekuensi 15 GHz dengan teknologi antena baru.
NEC dan Fujitsu bergabung dalam uji coba di frekuensi antara 3-6 GHz. Adapun Alcatel-Lucent bakal menggunakan spektrum frekuensi yang selama ini sudah ada, di bawah 3 GHz untuk teknologi mobile broadband and Machine-to-Machine.
Selain Jepang, perusahaan SK Telecom dari Korea Selatan awal tahun ini juga telah mengumumkan bakal berinvestasi sebesar 1,5 miliar dollar AS untuk penerapan jaringan 5G pada 2020.
3. China
Negara China kini sudah memasuki tahap ketiga dalam uji coba pengembangan dan penelitian teknologi komunikasi generasi kelima atau 5G. Langkah tersebut dilakukan setelah China Mobile Communications Corp dan Huawei Technologies Co Ltd memamerkan perangkat 5G terkecil.
Itu berarti China akan menjadi pelopor pengembangan dan penelitian teknologi 5G di dunia, demikian klaim China Daily yang dipantau Antara di Beijing, Sabtu 25 November 2017.
Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China mennyatakan bahwa uji coba teknis tersebut bertujuan untuk mendapatkan produk-produk 5G sebelum dipasarkan karena versi pertama standar 5G baru akan keluar pada bulan Juni tahun depan.
Instansi itu menginstruksikan pembaruan uji coba lingkungan dan mendorong eksperimen agar 5G lebih mungkin diaplikasikan dengan menitikberatkan pada integrasi chip, sistem, dan instrumen lainnya.
Sebelumnya, para pejabat instansi itu mengatakan bahwa tahap ketiga uji coba itu tidak akan dimulai hingga tahun depan. Hal itu disebabkan China menyelesaikan tahap kedua uji coba itu pada awal tahun ini atas kerja sama perusahaan domestik dan asing, seperti Huawei, ZTE, dan Ericsson.
Akan tetapi China Mobile dan Huawei telah memamerkan hasil uji coba perangkat 5G terkecil di dunia melalui pameran di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, Jumat (24/11).
Perangkat tersebut mampu mengonversikan sinyal 5G ke sinyal Wifi sehingga bisa membantu para pengguna internet mendapatkan layanan nirkabel pita lebar.
Perangkat termutakhir tersebut bisa digunakan untuk uji coba jaringan prakomersial 5G dan pendukung lainnya, demikian pernyataan Huawei.
Hasil uji coba itu merupakan bagian dari upaya China untuk mendorong komersialisasi layanan 5G pada 2020. Rencananya, China Mobile akan memasang 10 ribu unit menara pemancar (BTS) 5G pada 2020.
Huang Haifeng, seorang pakar industri telekomunikasi cww.net, mengatakan bahwa China telah berubah dari pengikut menjadi pelopor sektor telekomunikasi global.
4. Amerika Serikat
Operator asal Amerika Serikat itu dilaporkan berencana meluncurkan jaringan 5G untuk kebutuhan mobile pada akhir 2018. Dikutip dari Engadget, Jumat (5/12/2018), jaringan ini akan tersedia untuk pengguna di 12 kota di Amerika Serikat.
Namun, AT&T belum mengungkap kota mana saja yang akan mengadopsi internet berkecepatan tinggi tersebut. Ada kemungkinan, operator itu masih menantikan spesifikasi standar industri yang baru.
Sebelumnya, AT&T telah memperkenalkan jaringan generasi selanjutnya bernama '5G Evolution'. Meski tak memanfaatkan teknologi jaringan 5G, layanan ini sudah tersedia di 23 daerah urban dan direncanakan masih bertambah sepanjang 2018.
Di sisi lain, AT&T sendiri bukan satu-satunya operator di Amerika Serikat yang bersiap menyambut 5G. Operator lain, seperti Sprint disebut telah berkomitmen untuk menggelar 5G pada 2019, sedangkan T-Mobile pada 2020.
Terakhir, ada Verizon yang sudah melakukan uji coba 5G beberapa waktu lalu. Akan tetapi, terlepas dari siapa yang akan pertama mengadopsi, kehadiran 5G untuk konsumen umum hampir dapat dipastikan akan meluncur dalam waktu dekat.
Sekadar informasi, para anggota 3rd Generation Partnership Project (3GPP) telah memutuskan standar hardware baru untuk 5G. Rencananya, standar tersebut akan debut pada awal tahun ini.
Persetujuan atas spesifikasi Non-Standalone (NSA) 5G New Radio (NR) ini membuka pintu bagi banyak pihak. Para pelaku industri kini dapat mengetahui dengan pasti mengenai apa yang harus mereka buat untuk bisa memenuhi persyaratan spesifikasi para manufaktur.
Spesifikasi tersebut akan berisi sejumlah spesifikasi terkait 5G, termasuk mengenai dukungan untuk spektrum frekuensi rendah (600MHz dan 700MHz), menengah pada 3,5GHz, dan tinggi pada 50GHz.
"Ini menjadi tahapan yang membuat para vendor bisa mulai membuat peralatan," tutur Director of Technical Marketing Qulcomm, Matt Branda.
Para pelaku industri sendiri berharap beberapa standar terkait 5G dapat disetujui lebih cepat. Salah satu perusahaan yang ikut mendorong pertumbuhan 5G adalah Qualcomm. Bahkan, perusahaan semikonduktor dan telekomunikasi asal Amerika Serikat itu telah memamerkan desain smartphone 5G perdananya.
Meski belum resmi, desain itu setidaknya memberikan gambaran bahwa smartphone akan mengikuti tren yang tengah populer selama dua tahun ke depan.
Menurut informasi yang dilansir The Verge, desain smartphone ini tampil dengan layar bezeless dan kamera ganda.
Belum banyak yang bisa dikupas dari smartphone ini. Yang pasti, Qualcomm mengklaim akan menyematkan modem X50 di dalam smartphone agar bisa menjalankan teknologi 5G.
CEO Qualcomm Steven Mollenkopf pernah berujar, penjualan perdana smartphone 5G akan dimulai pada 2019 dalam jalur komersial.
Menurut Mollenkopf, pengembangan smartphone 5G lebih cepat dari prediksi, sebab permintaan pasar--baik dari konsumen dan enterprise--untuk perangkat berbasis 5G begitu tinggi.
"Smartphone 5G akan dijual pada 2019. Waktu yang sama di mana pengembangan 5G rampung dan siap digunakan di seluruh dunia," ujarnya.
Post a Comment
Post a Comment